Ilahi lastu lilfirdausi ahla,
Walaa aqwaa 'ala naaril jahiimi
Fahabli taubatan waghfir dzunubi,
Fainaka ghafirudz-dzanbil azhimi...
Dzunubi mitslu a'daadir-rimali,
Fahabli taubatan ya Dzal Jalaali,
Wa 'umri naqishu fi kulli yaumi,
Wa dzanbi zaaidun kaifa -htimali...
Ilahi 'abdukal 'aashi ataak,
Muqirran bi dzunubi wa qad da'aaka
Fain taghfir fa anta lidzaka ahlun,
Wain tadrud faman narju siwaaka...
-------
wahai Tuhanku... aku sebetulnya tak layak masuk surgaMu,
tapi... aku juga tak sanggup menahan amuk nerakaMu,
karena itu mohon terima taubatku ampunkan dosaku,
sesungguhnya Engkaulah maha pengampun dosa-dosa besar
Dosa-dosaku bagaikan bilangan butir pasir
maka berilah ampunkan oh Tuhanku yang Maha Agung
Setiap hari umurku terus berkurang
sedangkan dosaku terus menggunung,
bagaimana aku menanggungkannya.
wahai Tuhan, hamba-Mu yang pendosa ini
datang bersimpuh ke hadapan-Mu
mengakui segala dosaku
mengadu dan memohon kepada-Mu
kalau Engkau ampuni itu
karena Engkau sajalah yang bisa mengampuni
tapai kalau Engkau tolak,
kepada siapa lagi kami mohon ampun selain kepada-Mu?
-------
Aku selalu termenung, terhanyut dalam setiap bait-bait indah syairnya. Bahkan terkadang setetes demi setetes butiran bening mengalir dari pelupuk mata.
Ya Allah, kami ini hanya hambaMu yang selalu lalai. Kami ini hanya hambaMu yang tak luput dari dosa. Kami ini hanya hamba-Mu yang terkadang menunda-nunda untuk menjalankan perintahMu. Tapi kami sedang berjalan menuju ke arah-Mu. Sambut kami dengan pelukanMu Ya Allah.
Bukankah jika hamba-Mu mendekat kepada-Mu sejengkal maka Kau akan mendekat kepadanya sehasta?
Bukankah jika hamba-Mu mendekat kepada-Mu sehasta maka Kau akan mendekat kepadanya sedepa?
Bukankah jika hamba-Mu datang kepada-Mu dengan berjalan maka Kau akan datang kepadanya sambil berlari?
Maka jadikanlah kami orang-orang yang selalu mendekatkan diri kepada-Mu Ya Allah.
Aamiiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar